Monday, 14 December 2009

Verifikasi vs Validasi Metoda

0 comments



Verifikasi Metoda




Validasi ~ Konfirmasi melalui pengujian dan pengadaan bukti yang objektif bahwa persyaratan tertentu untuk suatu maksud khusus dipenuhi.

Verifikasi ~ Berlaku untuk metoda standar (ISO/IEC 17025 - klausul 5.4.2)

"Laboratorium harus memastikan bahwa dapat menggunkan metoda standar dengan baik sebelum melakukan pengujian"

"Jika ada perubahan metoda standar harus dikonfirmasi ulang"


VERIFIKASI vs VALIDASI

1. Verifikasi

a) Verifikasi adalah uji kinerja metoda baku, biasanya yang diuji terbatas - tidak selengkap seperti dalam validasi yaitu Akurasi dan Presisi, serta kinerja yang lain (apabila diperlukan)

b) Verifikasi dilakukan terhadap metoda standar sebelum diterapkan di laboratorium dengan tujuan untuk membuktikan bahwa laboratorium mampu melakukan pengujian dengan metoda tersebut dengan hasil yang dapat diandalkan (valid).

2. Validasi

a) Berlaku untuk metoda tidak baku (ISO/IEC 17025 - Klausul 5.4.4; 5.4.5.2)

b) Berlaku untuk metoda baku yang digunakan di luar lingkup yang dimaksudkan (ISO/IEC 17025 - Kalusul (5.4.5.2)

c) Berlaku untuk metoda dikembangkan oleh laboratorium atau metoda yang diadopsi oleh laboratorium yang sesuai dengan penggunannya (ISO/IEC 17025 - Klaususl 5.4.2; 5.4.5.2)

d) Modifikasi metoda baku untuk konfirmasi bahwa metoda itu sesuai dengan dengan penggunaan yang dimaksud (ISO/IEC 17025 - Kalususl 5.4.5.2)

Validasi Metoda Analisis

0 comments






Validasi Metoda

Definisi

Validasi : konfirmasi melalui pengujian dan pengadaan bukti objektif bahwa persyaratan tertentu untuk suatu maksud khusus terpenuhi (ISO/IEC 17025 - Klausul 5.4.5.1)

Validasi metoda merupakan suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu berdasarkan percobaan laboratorium untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya. Validasi dilakukan untuk menguji keakuratan metode baru atau metode standar yang telah dimodifikasi.

Mengapa Validasi Metoda dibutuhkan?
a) Regulatory ~ persyaratan akreditasi/legal
b) Ethical ~ Menetapkan :fitness for purpose" atas nama pelanggan
c) Commercial ~ "Due care" dalam pertanggungjawaban produk
d) Sistem Manajemen Mutu ~ Penerapan metoda secara konsiten

Kapan suatu Metoda perlu divalidasi?
a) Apabila metoda tersebut baru dikembangkan untuk suatu permasalahan yang khusus
b) Apabila metoda yang selama ini sudah rutin, direvisi untuk suatu pengembangan atau diperluas untuk memecahkan suatu permasalahan analisis yang baru
c) Apabila hasil QC menunjukkan bahwa metoda yang sudah ruti tersebut berubah terhadap waktu (QC Chart)
d) Apabila metoda rutin digunakan di laboratorium yang berbeda, atau dilakukan oleh analis yang berbeda atau dilakukan dengan peralatan yang berbeda

Bagaimana metoda divalidasi?
1. Interlaboratory Comparison
2. Single Laboratory Validation
(a) Full Validation
(b) Verification

Parameter Unjuk Kerja
Terdapat beberapa parameter yang harus dipertimbangkan dalam validasi metode analisis yaitu

1. Akurasi dan presisi
Akurasi merupakan ukuran yang menunjukkan kedekatan hasil analisis terhadap nilai yang sebenarnya. Sedangkan yang dimaksud dengan presisi adalah ukuran yang menunjukkan penyebaran data yang diperoleh jika pengukuran dilakukan secara berulang. Semakin menyebar data maka semakin rendah tingkat presisi dari metode/instrumen tersebut.

Akurasi ditetapkan melalui uji rekoveri. Uji rekoveri dilakukan dengan men-spike (menambahkan) analit target pada konsentrasi tertentu ke dalam sampel. Semakin tinggi tingkat presisi dari suatu metode, maka semakin besar nilai rekoveri yang diperoleh.

Tingkat presisi dapat diperoleh dari nilai RSD (relative standard deviasion) hasil pengukuran sampel pada beberapa seri pengulangan. Semakin tinggi tingkat presisi dari suatu metode/instrumen maka semakin rendah nilai RSD-nya.

2. Limit of detection (LOD) dan limit of quantification (LOQ)
LOD merupakan nilai konsentrasi zat yang diukur pada saat metode/instrumen mulai mendeteksi keberadaan zat tersebut tetapi belum bisa dikuantifikasi secara tepat. Sedangkan yang dimaksud LOQ adalah nilai konsentrasi terendah dari zat yang diukur pada saat metode/instrumen dapat mendeteksi zat tersebut dengan akurasi dan presisi yang baik.

Nilai LOD dan LOQ dapat ditentukan dari nilai signal to noise (S/N). Nilai LOD adalah nilai konsentrasi pada saat S/N = 3, sedangkan nilai LOQ adalah nilai konsentrasi pada saat S/N = 10. Selain itu, nilai LOD dan LOQ dapat juga ditentukan dari nilai standar deviasi (SD). LOD = 3 SD, sedangkan LOQ = 10 SD.

3. Linearitas
Linearitas merupakan kemampuan suatu metode analisis/instrumen untuk memberikan respon yang proporsional terhadap konsentrasi analat dalam suatu sampel. Linearitas ditentukan dengan membuat beberapa seri pengenceran terhadap konsentrasi analat, kemudian dilihat besar respon analat yang terbaca oleh metode/instrumen tersebut. Suatu metode bersifat linear jika nilai R2-nya lebih besar dari 0.990.

5. Uncertainty

6. Spesifisitas
Spesifisitas suatu metode merupakan kemampuan suatu metode untuk tidak dipengaruhi oleh matriks sampel. Uji spesifisitas dilakukan dengan menambahkan bahan asing ke dalam sampel. Suatu metode mempunyai spesifisitas yang tinggi jika adanya bahan asing tersebut tidak mempengaruhi terhadap hasil analisa senyawa target.

7. Ruggedness
Ketangguhan metode merupakan kemampuan suatu metode untuk tidak dipengaruhi oleh variasi kecil dalam analisa. Variasi tersebut dapat berupa variasi konsentrasi pelarut, suhu, waktu ekstraksi dan lain-lain. Suatu metode mempunyai ketangguhan yang tinggi jika adanya variasi tersebut tidak mempengaruhi terhadap hasil analisa senyawa target.

Parameter unjuk kerja metoda ditentukan menggunakan :

1. Peralatan yang sebagai berikut;
(a) Dalam spesifikasi
(b) Berfungsi dengan baik
(c) Dikalibrasi

2. Tehnisi yang kompeten

 

Sampling & Analisis Copyright © 2013
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger