1. Tujuan
Prosedur ini digunakan untuk menguji potensi reaksi berbahaya limbah bila bercampur dengan air.
2. Prinsip Analisis
2.1 Air dan limbah dicampur dengan perbandingan kira-kira 10:1. Pelepasan panas, jika memungkinkan, diukur dengan termometer.
2.2 Kelarutan jenis dan perbedaan densitas yang jelas (jika tidak bercampur) diamati pada saat itu juga.
3. Peralatan
3.1 Beaker atau tabung reaksi
3.2 Pipet, volume 5 ml
3.3 Spatula
3.4 Termometer, 20 hingga 110 C, atau yang setara dengan ketelitian 0.5 C.
3.5 Mixer Vortex
4. Pereaksi
4.1 Aquabidest
5. Prosedur
5.1 Simpan termometer di dalam air pada suhu kamar hingga siap digunakan. Catat temperature air.
5.2 Tempatkan sejumlah kecil (kira-kira 10 ml) air ke dalam beaker atau tabung reaksi.
5.3 Masukkan kira-kira 1 ml limbah ke dalam beaker atau tabung dan aduk baik-baik dengan menggunakan mixer vortex. Perhatikan setiap reaksi ekstrim, asap atau gas dan setiap endapan atau emulsi, dan catat hasil pengamatan.
5.4 Jika terjadi reaksi seperti yang tersebut di atas maka limbah tidak lolos pengujian kesesuaian dengan air.
5.5 Jika sudah pasti bahwa tidak terjadi reaksi ekstrim, dengan cepat setelah langkah 5.4 tempatkan termometer ke dalam beaker atau tabung reaksi dan catat setiap perubahan temperatur, menaik (+) atau menurun (-).
5.6 Beberapa reaksi dapat terjadi dengan siklus tertentu atau dengan percepatan. Biarkan adukan sampel selama 5 hingga 10 menit, lalu amati dan catat lagi temperaturnya.
5.7 Jika tidak ada reaksi teramati dan tidak ada perubahan temperatur yang berarti, limbah dinyatakan lolos pengujian kesesuaian dengan air.
5.8 Laporkan kelarutan dan perbedaan densitas sampel sebagai dapat larut, tidak dapat larut (lebih ringan), tidak dapat larut (lebih berat), dapat larut sebagian dan tidak dapat larut karena lebih ringan dan lebih berat sekaligus.
6. Referensi
ASTM D5058