Tuesday, 29 August 2017

Preparasi Sample Lingkungan

2 comments


Secara umum proses analisis terdiri dari beberapan tahapan, yaitu sampling, preservasi sampel, preparasi sampel, analisis, analisis data, dan pembuatan laporan analisis. Kesalahan pada salah satu tahapan pada proses analisis akan menyebabkan terjadinya kesalahan hasil analisis.

Preparasi sampel yang benar sangat penting untuk mendapatkan hasil analisis yang valid. Untuk beberapa sampel seperti sampel air minum bisa langsung digunakan untuk analisis logam tanpa preparasi (digesti asam); beberapa tehnik analisis, misal XRF, hanya membutuhkan preprasi sampel yang minimal, tetapi sebagian besar sampel membutuhkan preparasi sampel yang membutuhkan waktu yang lama, terutama untuk analisis trace organik.

Friday, 25 August 2017

Reaksi Kimia Penetapan Sulfida dengan Biru Metilen

0 comments


Prinsip Analisis

Uji sulfida didasarkan pada kemampuan hidrogen sulfida (H2S) dan sulfida metalik yang larut dalam asam untuk mengubah N,N-dimetil-p-fenilendiamina secara langsung menjadi biru metilen dengan adanya zat pengoksidasi ferri klorida. Intensitas warna biru metilen berbanding lurus dengan konsentrasi sulfida dalam sampel dan diukur pada panjang gelombang 664 nm menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Larutan diammonium hidrogen fosfat (NH4)2HPO4) ditambahkan untuk menghilangkan pewarnaan diri (self-coloring) dari besi klorida yang ditambahkan.

Friday, 18 August 2017

Prosedur Pengendalian Pekerjaan Pengujian Yang Tidak Sesuai

1 comments


Pekerjaan yang tidak sesuai didefinisikan sebagai pekerjaan yang tidak memenuhi kriteria penerimaan atau persyaratan customer yang telah disetujui. Ketidaksesuaian dapat mencakup hasil pengendalian mutu yang tidak dapat diterima, penyimpangan dari prosedur operasi standar, atau modifikasi metode. Kebijakan untuk pengendalian pekerjaan yang tidak sesuai adalah untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian, menentukan dampaknya terhadap kebijakan integritas data / kualitas, dan mengambil tindakan yang tepat.

Semua karyawan memiliki wewenang untuk menghentikan pengujian sampel bila ada aspek proses yang tidak sesuai dengan persyaratan laboratorium. Permintaan penyimpangan dari prosedur standar laboratorium ditinjau, disetujui, dan didokumentasikan minimal oleh Supervisor Departemen dan Manajer Mutu.

Berikut contoh prosedur pengendalian pekerjaan yang tidak sesuai ;

1. Bila pekerjaan yang tidak sesuai terjadi di laboratorium, analis laboratorium, Manajer Teknis dan Manajer Mutu memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk menghentikan pekerjaan jika sesuai.

2. Kapan pun terjadi ketidaksesuaian, personel laboratorium akan segera melakukan tindakan untuk memperbaiki masalahnya jika sesuai.

3. Individu yang mengidentifikasi ketidaksesuaian akan melengkapi Formulir Pengendalian Pekerjaan yang Tidak Sesuai dan memberitahukan Manajer Mutu sesegera mungkin.

4. Manajer Mutu dalam konsultasi dengan Manajer Teknis akan mengevaluasi signifikansi ketidaksesuaian.

5. Manajer Mutu akan menentukan apakah ada potensi ketidaksesuaian untuk terulang di tempat lain dalam sistem mutu atau jika ada dampak buruk pada kualitas pekerjaan yang dihasilkan. Jika demikian, itu akan ditangani melalui Prosedur Tindakan Perbaikan

6. Jika ketidaksesuaian tidak ditangani melalui proses tindakan perbaikan, maka akan dievaluasi oleh Manajer Mutu untuk menentukan apakah ini merupakan kesempatan untuk Tindakan Pencegahan (preventive action) atau Peningkatan Mutu (quality improvement).

7. Manajer Teknis dan Manajer Mutu berkonsultasi dengan supervisor atau analis laboratorium akan menentukan apakah hasil yang dihasilkan dari pekerjaan yang tidak sesuai dapat diterima atau pekerjaan tersebut harus diulang.

8. Manajer Teknis dan Manajer Mutu juga akan menentukan apakah pelanggan harus diberi tahu tentang ketidaksesuaian dan jika ada data yang dirilis sebelumnya harus dibatalkan.

9. Jika pekerjaan dihentikan karena ketidaksesuaian, Manajer Mutu atau Manajer Teknis akan menentukan kapan pekerjaan tersebut harus dilanjutkan.


Pembatalan Data
Jika perlu untuk membatalkan data karena ketidaksesuaian, maka akan menjadi tanggung jawab Manajer Teknis untuk menghubungi pelanggan dan memberi tahu mereka tentang pembatalan data. Hal ini bisa dilakukan melalui email atau memorandum. Salinan korespondensi dengan pelanggan mengenai pembatalan data harus diteruskan ke Manajer Mutu.


Rekaman
Informasi yang berkaitan dengan kejadian pekerjaan yang tidak sesuai akan dicatat pada Formulir Pengendalian Pekerjaan yang Tidak Sesuai. Manajer Mutu akan menyimpan semua rekaman yang terkait dengan kejadian pekerjaan yang tidak sesuai. Catatan ini bisa meliputi:
1. Formulir Pengendalian Pekerjaan yang Tidak Sesuai
2. Pemberitahuan untuk menghentikan pekerjaan (email, memo, komunikasi lisan)
3. Rekaman pemberitahuan pelanggan (email, memo, komunikasi lisan)
4. Rekaman pembatalan data (email, memo, komunikasi lisan)
5. Pemberitahuan untuk melanjutkan pekerjaan (email, komunikasi verbal)
6. Formulir Tindakan Perbaikan

Saturday, 12 August 2017

Coliwasa Sampler

1 comments


There is equipment that will collect a sample from the full depth of a drum and maintain it in the transfer tube until delivery to the sample bottle. These equipment designs include primarily the Composite Liquid Waste Sampler (COLIWASA) and modifications thereof. The COLIWASA is a sampler designed to permit representative sampling of multiphase wastes from drums and other containerized wastes. One configuration is a 152-cm-by-4-cm ID section of tubing with a neoprene stopper at one end, attached by a rod running the length of the tube to a locking mechanism which opens and closes the sampler by raising and lowering the neoprene stopper.

Thursday, 10 August 2017

Perbedaan Closed Cup dan Open Cup Flash Point

1 comments

Ada berbagai metode untuk mengukur Flash Point, yang dapat dibagi menjadi dua kategori utama: Open Cup (OC ) dan Closed Cup (CC) flash point. Berikut ini adalah perbedaan antara closed cup dan open cup flash point.

Closed Cup

Pengujian Closed Cup Flash point bertujuan untuk mensimulasikan situasi tumpahan cairan dalam lingkungan tertutup. Jika cairan berada pada, atau di atas, flash point yang kemungkinan terjadi kebakaran atau ledakan bila terkena sumber pengapian.

Dalam pengujian Closed Cup, sampel ditempatkan di dalam test cup tertutup dan sumber pengapian diaplikasikan untuk mengukur suhu di mana sampel menyala , yang dikenal sebagai Flash Point.

Contoh metoda closed cup adalah Abel, Abel-Pensky, Pensky-Martens, Tag Closed Cup

Open Cup

Pengujian Open Cup mensimulasikan potensi pengapian tumpahan cairan dalam kondisi terbuka (tidak dalam lingkungan tertutup), misalnya tumpahan cairan di lantai. Dalam uji open cup, sampel tidak tertutup tapi dipanaskan secara terbuka dan sumber pengapian diaplikasikan di permukaannya pada interval tertentu untuk memeriksa flash point.

Instrumen open cup akan selalu memberikan nilai flash point lebih tinggi dari open cup dikarenakan metoda open cup memungkinkan hilangnya uap gas (vapor) ke atmosfer di atas instrumen. Pengujian closed cup biasanya diminta karena hasil presisi yang baik.

Contoh metoda closed cup adalah Cleveland Open Cup (COC)


Saturday, 5 August 2017

Cara uji sulfida dengan biru metilen secara spektrofotometri

1 comments


1. Prinsip Analisis
Sulfida bereaksi dengan ferri klorida dan dimetil-p-fenilendiamina membentuk senyawa berwarna biru metilen, kemudian diukur pada panjang gelombang 664 nm menggunakan spektrofotometer UV-Vis.

 

Sampling & Analisis Copyright © 2013
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger